"Berlarilah Peri Minah, Aku Mengejarmu"

2 Comments


#KulwaTipsMenulisUntukEksis
#PRNgajiLiterasi
#KomunitasNgajiLiterasi
#day2




Masih ingat Negeri Peri yang indah itu? Negeri yang seluruh perinya bersuka cita membuat tulisan-tulisan indah. Hari-hari mereka senantiasa dalam kesibukan. Tulisan mereka bagai hujan di tengah kemarau panjang. Membasahi, menyejukkan, menginspirasi, membuang segala kotoran dan kerusakan.


Alkisah di Negeri Peri, para peri berlomba menghasilkan tulisan. Tidak ada peri yang termangu atau bertopang dagu. Semua peri menghasilkan karya. Namun ada seorang peri yang tampak berbeda. Peri ini sangat cantik dan pemalu. Dia selalu menutupi wajahnya. Tapi peri ini istimewa. Dia sangat rajin menulis. Peri Minah Mahabbah, namanya.




Jumlah hari dalam sebulan kalah banyak dibandingkan jumlah tulisannya. Dia menulis seolah berlari. Menulis terus, dan terus, sepanjang waktu. Dan tulisannya tayang dimana-mana. Berkali-kali dia bahkan mengalahkan rekornya sendiri. Belum ada peri yang sanggup menulis sebanyak peri Minah. Apalagi melampauinya.


Ketika peri Minah sakit atau terhalang menulis dalam 1 hari. Maka ia akan menggantinya di hari yang berbeda. Begitu seterusnya. Hingga tidak ada satupun hari berlalu tanpa menulis. Setoran menulis sebulan selalu full. Peri Minah sangat fokus. Menulis untuk melindungi anak-anak manusia dari ancaman musuh.


Semua peri ingin seperti peri Minah, begitu pun aku. Maka seluruh peri berusaha mempelajari. Mencari rahasia, bagaimana peri Minah bisa menjadi seperti itu.
Ah, ternyata rahasia peri Minah ada pada jam ajaib.
Jam ajaib selalu mengingatkannya untuk menulis setiap hari. Malah dalam 1 hari, peri Minah bisa menghasilkan lebih dari 1 tulisan.
Berarti jika ia mampu melakukan itu, maka seluruh peri pun bisa. Termasuk juga aku.




Maka kini setiap bulannya aku selalu menempel di belakangnya. Karena peri Minah berlari. Aku pun ikut berlari mengejarnya.  Aku ingin samakan langkahku. Tak terhitung masa-masa aku baper atau lelah sehingga menulis terasa sangat sulit bagiku.





Namun aku berusaha kembali fokus, seperti peri Minah. Masih belum bisa melampauinya. Tapi aku tetap berlari di belakangnya. Mengejarnya.

Berlarilah terus peri Minah, aku akan terus mengejarmu!




Ilustrasi: http://pinterest.com/pin/612982199259156368/?source_app=android

Cirebon, 5/11/2018. Senin, pukul 20.13


You may also like

2 comments:

Powered by Blogger.