Jakarta, Aku Pamit...

0 Comments




Jakarta, reuni 212 kali ini tampak berbeda.
Penuh sesak lautan massa. Sejak turun dari kereta api, timku nyaris tak mampu bergerak. Diperkirakan yang datang sebanyak 10 juta. Sungguh Allah maha kuasa menggerakkan hati manusia. Terharu melihat umat bersatu. Senang yang tak terhingga menyaksikan mereka datang dari tempat yang jauh untuk membela tauhid.


Jakarta, acara 212 ini memang tampak terlihat berbeda.
Seperti melihat teman-teman HTI dimana-mana. Banyak orang berpakain rapi, menutup aurat. Dengan jilbab (gamis) dan kerudung bagi para nisaa. Dan baju koko serta topi tauhid bagi para rijal. Sulit dikenali, ini HTI atau bukan. Nyaris semua orang bangga memegang bendera dan panji Rasulullah, ar royah dan al liwa.


Ternyata dakwah tidak bisa dihentikan. Sesuatu yang datangnya dari Allah, memang tidak akan mampu dihalangi manusia. Sejak terjadi banyak persekusi terhadap umat serta dicabutnya badan hukum, dakwah terus melaju. Mencari celah-celah hati umat yang hampa melihat kehidupan ini.


Kesulitan terus membelit umat tanpa henti. Dakwah mengobati. Memberi solusi hakiki. Sejatinya, seperti itulah alaminya dakwah. Terus berjalan, ada atau tanpa badan hukum. Sebab dakwah mengajak umat kembali kepada Islam, adalah kewajiban yang diperintahkan Allah. Menyampaikan yang haq, menjelaskan yang batil. Tua muda, miskin dan kaya berhak atas dakwah.


Ditambah lagi dengan bermacam peristiwa politik yang terjadi dalam tubuh umat. Alih-alih ingin menghantam umat. Justru sebaliknya membuat umat semakin berpikir. Cerdas mengaitkan fakta dengan Islam. Umatpun akhirnya mengerti bahwa kondisi yang ada sekarang hanya bisa diselamatkan dengan Islam.


Jakarta, bela tauhid 212 tahun ini, terlihat semakin berbeda.
Umat rindu Islam. Umat inginkan persatuan. Bela tauhid bukan semata membela bendera. Tapi membela segala apa yang datangnya dari Allah. Semoga tahun depan kemenangan sudah berada di tangan umat, aamiin.


Jakarta, terima kasih untuk hari ini.
Aku kembali ke kotaku.
Sampai jumpa pada agenda umat yang berikutnya.

Jakarta, aku pamit..

#ReuniAkbar212
#BelaTauhid212
#Spirit212


You may also like

No comments:

Powered by Blogger.