Masih Tentang Merdeka

0 Comments


Rasulullah saw. bersabda, “Siapa saja yang menyaksikan kemungkaran, hendaknya dia mengubah kemungkaran itu dengan tangan (kekuasaan)-nya; jika tidak mampu, dengan lisannya; jika tidak mampu, dengan kalbunya, dan itu adalah selemah-lemahnya iman.”
(HR Abu Dawud).

Kemungkaran terjadi di setiap masa. Itu ujian bagi kita, bunda. Liyabluwakum ayyukum ahsanu amalan, untuk mengetahui siapa di antara kita yang paling baik amal atau aktivitasnya. Yaitu yang paling sesuai dengan perintah Allah.

Ketika kita melihat kemungkaran, maka kewajiban kita adalah mencegah. Karena segala yang kita lakukan akan dihisab. Aktivitas baik ditanya oleh Allah, yang buruk pun ditanya. Mencegah seseorang dari bermaksiat kepada Allah, akan berpahala. Sebaliknya pelaku maksiat atau kemungkaran akan mendapat dosa.

Di sinilah peran kita, wahai bunda. Sampaikan Islam. In syaa allaah akan menjadi amal salih buat kita. Tidak saja kepada keluarga. Tapi juga pada tetangga dan karib kerabat. Sama halnya ketika kita menasehati penguasa untuk menegakkan amal salih. Mengurusi rakyat sesuai yang diperintahkan Allah, wajib hukumnya.

Sebaliknya jika kita diamkan kemungkaran, maka kerusakan yang terjadi di tengah umat akan meluas. Orang-orang salih yang ada di tengah umat pun akan tergelincir. Terbawa sistem rusak yang dibuat oleh penguasa. Sehingga dosa dan pelanggaran terjadi dimana-mana.

Lebih dari itu, Rasulullah saw. pernah bersabda, "Demi Allah Yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya. Sungguh ada sekelompok dari umat-ku (kaum Muslim) yang kelak dikeluarkan dari kuburnya dalam keadaan wajah-wajah mereka menyerupai kera dan babi. Hal itu disebabkan karena mereka menjilat (mencari muka) orang-orang yang melanggar syariah Allah dan Rasul-Nya. Mereka berdiam diri, padahal mereka mampu mencegah (kemungkarannya).”
 (Abu Nu'im al-Ashbahani, Ma'rifah ash-Shahâbah, 13/44).

Kita tidak boleh diam, bunda. Sampaikan kebenaran yang datangnya dari Allah. Inilah sejatinya sebuah kemerdekaan. Merdeka dari segala bentuk penghambaan kepada makhluk. Beralih kepada penghambaan yang hakiki kepada Allah Pencipta semesta alam.
Al Islaamu ya'lu wa laa yu'la 'alaihi.

Cirebon, 19/8/2018

#sarapankata
#kmobatch14
#kmoIndonesia
#Indonesiamenulis
#day27


You may also like

No comments:

Powered by Blogger.