Baru aja ditutup kelas blog, pagi ini. Alhamdulillah, emak setrong jadi terharu.
Allah bener-bener Maha Pemurah.
Di umur emak setrong yang setengah abad, masih dipertemukan dengan orang-orang hebat.
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?


Sudahlah kenal dengan cikgu Asri, kemudian kenal dengan mbak Helmy. Belum lagi para guru di tempat kajian dan di kelas online. Orang-orang shalihah, sabar dan murah hati. Punya dedikasi tinggi terhadap dakwah, mau berlelah-lelah membagi ilmunya. Lindungi guru-guru kami ya Allah, berikan kebaikan yang banyak untuk mereka di dunia dan akhirat aamiin.


Di umur emak setrong yang segini, enggak terbayang akan bisa mempelajari banyak hal untuk meng-upgrade diri.
Belum habis rasa syukur emak setrong kenal dengan revowriter, eh..sekarang malah kenal dengan kelas blog. Ada lagi annur, kelas bahasa Arab online.
Duh Gusti, mohon ampun atas segala khilaf dan salah hamba. Sungguh kejutan-kejutan dariMu teramat manis.


Dunia dakwah memang luar biasa. Ketika ditapaki satu jalan, maka muncul jalan-jalan lain menuju syurga.
Semangat terus ya akhwaty shalihah,
semangat mengguncang dunia. Tidak perlu emansipasi untuk menjadi hebat. Cukup dengan Islam, maka kita akan menjadi muslimah yang cetar membahana.
Karena kita semua adalah kartini-kartini tanpa konde.

#kartinitanpakonde
#gerakanmedsosuntukdakwah


Dear dunia,
Apa kabarmu?
Aku dengar kamu sakit, apakah benar?
Bagaimana keadaanmu pagi ini?
Apakah pagi ini terasa sejuk dan segar?
Atau sebaliknya, kau rasakan pagi terasa berat dan menekan. Seperti yang dirasakan kaum muslim di sisimu yang lain?


Sejuknya embun pagi,
Kicau burung mengiringi matahari yang bergerak naik. Tidak bisa dirasakan sebagai keindahan bagi saudara-saudara kami yang sedang diperangi.
Apakah kau rasakan juga hal itu?
Mereka sesak terkena bom sarin,
membakar jalan nafas anak-anak kami yang mungil.
Udara pagi yang segar tidak bisa mereka hirup.
Karena rudal yang menghujani rumah-rumah negeri kaum muslim, membuat roboh bangunan dan mereka tertimbun di bawahnya.
Mereka sesak.
Bahkan meregang nyawa


Belum lagi senyawa kimia yang ditumpahkan manusia-manusia serakah,
yang di udara akan merambat dan membakar kulit anak-anak dan perempuan kami.
Celoteh lucu anak-anak tak lagi terdengar di situ.


Dear dunia, apa kabarmu pagi ini?
Apakah matahari di tempatku sama dengan di belahan bumi lainnya?
Mengapa panasnya menjadi semakin menyakitkan bagi saudara-saudara kami.
Perempuan-perempuan ramai keluar rumah menuntut kebebasan.
Merasa terkekang dengan syariat.
Menolak tugas mulia mencetak generasi tangguh.
Tanpa ilmu mereka buta bahwa sejatinya di tangan perempuan mulia,
 akan lahir pemimpin mutiara perisai umat.


Dear dunia, 
aku harap kabarmu semakin baik pagi ini.
Dengarlah,
Aku sampaikan padamu bahwa dakwah semakin deras. Kami kerahkan seluruh daya untuk menyampaikan Islam.
Memastikan bahwa kaum muslim di seluruh dunia adalah umat yang satu, bersaudara.
Seperti yang pernah Rasul sampaikan bahwa sesungguhnya Allah menghimpun bumi untuknya. Lalu Rasulullah bisa melihat timur dan baratnya. Dan sesungguhnya kekuasaan umatku, kata beliau, mencapai yang dihimpunkan itu.
Maka biarkan cahaya Islam mengetuk semua pintu hati dan akal manusia,
maka aku pastikan wahai dunia ...kau akan sembuh.
Dear dunia, get well soon..


Cirebon, 20 April 2018
Your sincerelly,
Lulu Nugroho


#Gerakan MedsosuntukDakwah
#GerakanFBuntukDakwah
#Dakwahtakmeluluceramah
#StatusmuPahalamu


Powered by Blogger.