Bunda Dan Politik

0 Comments


Dikatakan bahwa tahun ini merupakan tahun politik. Maka yang terlihat di media adalah, ada pemilihan pasangan, ada yang mulai check kesehatan, ada juga yang sudah ukur baju. Masyarakat terbawa geliat berita. Mulai menebak-nebak pasangan mana yang lebih tepat untuk memimpin negeri ini, menurut mereka. Masing-masing berbeda versi. Masing-masing memiliki alasan.

Namun ada juga yang tak peduli. Merasa bahwa hal tersebut bukan wilayah yang perlu dipikirkan, maka tak mau berpikir tentang politik. Sebaliknya ada pula yang merasa bahwa kehidupan sudah sangat sempit, sehingga tak ada gunanya berpikir tentang politik. Lalu mana yang benar, bagaimana dengan bunda?

Kita kembalikan pada Islam ya bun?! Karena Islam merupakan landasan berpikir bagi umat.
Bahwasanya dalam Islam, politik adalah ri'ayah su'unil ummah. Yaitu, pengurusan urusan umat. Jadi segala hal yang terkait dengan urusan umat, maka itu disebut politik. Memaknai politik hanya pada pemilihan pemimpin daerah atau negara, adalah makna yang sempit. Dan itu datang bukan dari pemikiran Islam.

Lalu apakah boleh kita mengikuti berita tentang pemilihan pemimpin? Boleh saja bunda, asalkan tetap dalam kerangka Islam. Lihat apakah pasangan calon (paslon) pemimpin tersebut akan menerapkan syariat Islam? Atau akan mengkebiri aturan yang datangnya dari Rab Penguasa semesta alam? Maka dari situ akan tampak, kualitas kepemimpinan mereka kelak. Tak peduli paslon tersebut hafiz Quran atau ulama, tapi jika dia berani mengubah aturan Allah, maka dia tak layak kita pilih.

Lalu kapan tahun politik dalam Islam?
Setiap saat umat berpolitik. Memikirkan harga barang kebutuhan pokok yang terus melambung, adalah berpikir politis. Bpjs yang semakin dikurangi pelayanannya, itu juga perkara politik. Pengemis yang membawa anak balita sepanjang lampu merah, itu pun urusan umat, urusan politik. Yang terjadi di sekitar kita, menjadi bagian dari kehidupan umat. Tak perlu menunggu 5 tahun, peristiwa politik terjadi setiap waktu dan membutuhkan penanganan segera.

Apakah bunda perlu berpikir politik?
Sangat perlu, karena bunda bagian dari umat. Berarti bunda pun memiliki kontribusi untuk mendapat 'riayah' dari penguasa. Dan berhak meminta jika pengurusan tersebut tidak bunda terima. Ikut memperjuangkan urusan umat, adalah perkara yang in syaa allaah menambah berat timbangan amal baik kita.

Rasulullah mengecam umat Islam yang tidak peduli nasib saudara seiman.
من لا يهتم بأمر المسلمين فليس منهم
“Barangsiapa yang tidak peduli urusan kaum Muslimin, Maka Dia bukan golonganku.” (Al-Hadits

Ternyata Islam tidak hanya urusan ibadah seperti shalat, puasa dan zakat. Akan tetapi memiliki pemahaman tersendiri terhadap politik. Bahkan dalam Islam, politik memiliki makna yang luas. Jika semua bunda mempelajari politik Islam, maka bunda memiliki peran dalam kebangkitan umat Islam. Siap mengguncang dunia ya bunda, Allahu Akbar!!

Cirebon, 15/8/2018

#sarapankata
#kmobatch14
#kmoIndonesia
#IndonesiaMenulis
#day23


You may also like

No comments:

Powered by Blogger.