Bunda dan Sahabat Surga

0 Comments


Bunda tau serial anak-anak Winnie the pooh kan? Winnie punya sahabat, ada Piglet, Eeyore, Kanga, Roo, Rabbit, Robin dan Tiger. Winnie bahkan punya beberapa quotes yang menarik. Melukiskan betapa sayang dia terhadap sahabat-sahabatnya. Ada satu yang aku ingat, ketika Winnie berkata, "If there ever comes a day, when we can't be together. Keep me in your heart. I'll stay there forever." So sweet ya bun.


Ada yang lebih sweet lagi bunda, yaitu ketika Ibnu Jauzi rahimahullah berkata kepada sahabat-sahabatnya,

إن لم تجدوني في الجنة بينكم فاسألوا عني وقولوا : يا ربنا عبدك فلان كان يذكرنا بك
Jika kalian tidak menemukan aku di surga, maka tanyakanlah tentang aku kepada Allah. Ucapkan: ’Wahai Rabb kami, hambaMu fulan, dulu dia pernah mengingatkan kami untuk mengingat Engkau.” Kemudian beliau menangis.


Ibnu Jauzi hendak menyampaikan pada kita tentang bentuk persahabatan yang jauh lebih indah. Lebih istimewa. Yaitu persahabatan yang saling memberi syafaat ketika di akhirat kelak. Persahabatan yang diikat oleh akidah.
Dikatakan Rasulullah saw. dalam salah satu hadisnya: 'Agama seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Maka hendaklah kalian melihat siapakah yang jadi teman dekatnya.' (HR Abu Daud dan Tirmidzi).


Rasul saw. memberi panduan bunda, agar kita tidak sembarangan memilih sahabat. Karena sahabat surga pasti akan terus mendorong agar keimanan kita kokoh. Sebaliknya sahabat yang buruk akan abai terhadap perkara iman. Akidah terbukti mampu merekatkan hati-hati kaum muslim. Laksana power glue, in syaa allaah tak akan lepas bunda. Hati kita akan nempel terus. Terhubung terus.


Bunda punya teman? Punya sahabat? Carilah sahabat surgamu, bunda. Bukan hanya anak-anak yang perlu sahabat, bunda juga perlu. Bunda perlu sahabat yang selalu mengingatkan pada kebaikan. Mengoreksi ketika kita mulai futur. Menarik kita lagi saat kita asik dengan perkara-perkara mubah. Sahabat yang mengajak untuk taat. Sahabat yang dengannya surga terasa dekat. Sahabat seperti itulah kelak yang akan menarik tangan kita agar bersama-sama masuk ke dalam surga.


Sahabat untuk kehidupan yang baik hingga ke surga. Seperti sahabat Rasulullah yaitu Abu Bakar Ash Sidiq radhiallaahu anhu dan Umar bin Khathab radhiallaahu anhu ketika mereka berdua duduk di batu besar. Rasul lelah dan tertidur di balik batu setelah bersama-sama kaum muslim di Madinah menggali parit untuk persiapan Perang Khandaq. Maka kedua sahabat terkasih beliau menjaga Rasulullah agar tidak terkena cahaya matahari. Menutupi Rasul dengan bayang-bayang tubuh mereka. Serta mencegah kaum muslim yang saat itu lalu lalang bekerja, agar Rasulullah bisa tidur dengan tenang tanpa terganggu.


Begitu pun ketika Abu Bakar radhiallaahu anhu, membiarkan jari kakinya digigit binatang berbisa. Saat beliau memangku kepala Rasulullah yang tertidur di gua. Sembunyi dari kejaran orang-orang Quraisy Mekah. Abu Bakar Ash Shidiq radhiallaahu anhu menahan rasa sakit dan tidak berani bergerak, karena khawatir Rasulullah akan terjaga. Persahabatan yang indah. Bukan hanya taat terhadap Rasulullah. Tapi juga rela mati demi Rasul.


Persahabatan karena akidah. Bukan karena harta atau status kita. Bersahabat dengan orang-orang salih. Keutamaan teman yang salih menurut Umar bin Khathab: "Tidak ada pemberian yang terbaik bagi seorang hamba setelah Islam selain teman yang salih. Jika kalian mendapatkan cinta dari teman kalian, peganglah kuat-kuat." Lalu kata Imam Syafii: "Jika engkau punya teman yang menolongmu dalam taat, genggamlah tangannya, karena mendapatkan teman baik itu sulit sedangkan meninggalkannya mudah." Ana uhibbuki fillah.

Cirebon, 29/7/2018


#KMObatch14
#KMOIndonesia
#Indonesiamenulis
#Day6


You may also like

No comments:

Powered by Blogger.